Segala ketentuan hanyalah milik-Nya, sebagai hamba kita hanya dapat menerima dengan lapang dada. 26 January ialah hari dimana aku harus berjiwa besar untuk menerima ujian yang bagiku cukup berat untuk melaluinya. Bayangkan, aku yang seharusnya pulang ketanah air pada pertengahan february untuk menguruskan pernikahan adikku kiki utami terpaksa harus dibatalkan. Sabtu petang itu aku mengalami kecelakaan, motor yang aku naiki ditabrak mobil, sehingga aku dilarikan ke hospital Kuala Lumpur. Disebabkan kejadian tersebut aku mengalami patah kaki bagian bawah tepatnya disebelah kanan. Bukan itu saja kedua tanganku juga terdapat luka-luka yang cukup serius sehingga harus dibalut kain perban. Kaki yang patah pula disemen hingga kebagian diatas lutut.
Beberapa hari aku dirawat dihospital Kuala Lumpur, lalu akupun diperbolehkan pulang. Cukup berat bagiku menjalani hari demi hari dalam kondisi seperti ini. Maklumlah aku berada di negara orang. Mendengar keadaanku keluarga besar yang ada di Medan cukup terkejut, begitujuga dengan kedua orangtuaku serta adik-adikku mereka sagat sedih mendapat kabar yang menimpaku.
Aku sangat sayang pada keluarga, walaupun sebagai tulang punggung keluarga aku tak mau kejadian ini membuat mereka berduka berpanjangan. Dalam masa yang sama aku juga harus tetap berusaha sedaya upaya bagaimana dapat menjalani semua ini dengan sebaik-baiknya. Hanya pada allah saja aku serahkan segalanya sambil memohon kekuatan dalam melalui semua ini. Yaa Allah tolonglah hambamu ini....
Acara pernikahan kiki yang seharusnya dilaksanakan pada 3 march 2013 terpaksa pula diundurkan sehingga kondisiku sehat. Keluarga tidak setuju kalau acara tersebut dilaksanakan tanpa kehadiranku. Syukurnya adikku setuju dengan keputusan tersebut. Disini aku hanya dapat bertahan sambil mencari jalan bagaimana dapat sehat dan pulang ketanah air tercinta. Bukan itu saja, aku juga dihadapkan dengan masalah keuangan dan berbagai urusan yang berkaitan dengan pekerjaan. Selama keadaanku sakit tentu banyak biaya yang diperlukan. Urusan perniagaan yang kukendalikanpun banyak menghadapi benturan. Maka sedikit sebanyak ianya menyebabkan masalah gangguan pendapatan.
Cukup sedih rasanya, rencananya aku akan membiayai acara perkawinan adikku kiki. Maklumlah aku anak sulung sekaligus sebagai tulang punggung keluarga. Lagipula keempat adik-adiku semuanya perempuan, maka tentulah menjadi tanggung jawabku untuk membantu kedua orang tuaku dalam menguruskan mereka sampai kejenjang pernikahan. Lagi pula dalam urusan perkawinan kiki tentang biaya yang akan di keluarkan ada hasil perniagaan yang kuharapkan. Namun allah mengujiku, aku kecelakaan.... akupun merasa sedih. Semoga ada hikmah dibalik kejadian ini... itulah harapan dari lubuk hatiku yang terdalam.
PELANGIKU
Minggu, 03 Maret 2013
Rabu, 16 Maret 2011
Pantun Pilihan
Orang kaya banyak berharta
Ke Sumatra setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Berseni sastra membuat pantun
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Lebih manis hati budinya
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu
Anna Abadi pergi berenang
Sambil berenang berdondang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang
Tingkap papan kayu bersegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan kerana budi
Tinggi darjat kerana bahasa
Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga
Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur
main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang
Ada ikan namanya tenggiri
Ikan dibawa ke Muara Kaman
Melestarikan budaya negeri
Bukanlah hanya tugas seniman
Ke Sumatra setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Berseni sastra membuat pantun
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Lebih manis hati budinya
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu
Anna Abadi pergi berenang
Sambil berenang berdondang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang
Tingkap papan kayu bersegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan kerana budi
Tinggi darjat kerana bahasa
Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga
Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur
main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang
Ada ikan namanya tenggiri
Ikan dibawa ke Muara Kaman
Melestarikan budaya negeri
Bukanlah hanya tugas seniman
Selasa, 15 Maret 2011
LIRIK LAGU MELAYU PILIHAN
SERI MERSING
Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Hatiku runsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu
Hatiku rungsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu
Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah mashyur
Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah masyur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur
Oh...oh... oh sungguh kau tak pandai menimbang rasa
Kerana janjimu diriku tersiksa (2x)
Sungguh kau tak fikirkan
Betapa ku derita
Mengapa kau lupakan (2x)
Janji yang kau berikan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan
Diciptakan seorang insan
Lembut hati bak redup pandangan
Pabila berkata
Seluruh alam menyaksikan kesyahduan
Bagai tersentuh rasa percaya
Tika terdengarkan
Aduhai...
( 1 )
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
( 2 )
Siapa menyapa bagai pelita
Arah yang menghilang tika gelita
(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatap
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta
(Angin pun mula bercerita
Semesta nyata terpedaya)
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap
Suara...
(Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa)
Nun dari sana
Telah turun berbicara
Sang kesuma bidadari syurgawi
( solo )
Sesungguhnya berkasihlah
Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Bahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketa
Rentaslah jalan terbuka
Tanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
( 3 )
Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat
Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
( ulang dari 3 )
Ahai... sayang Musalmah sayang
Sayang Musalmah nama diberi
Ahai... parasnya cantik sayang
Parasnya cantik bak bidadari
Manis bahasa baiknya budi sayang
Sentiasa teringat ( 2X )
Di dalam hati
Ahai... Musalmah manis sayang
Musalmah manis pergi ke Daik
Ahai... sampai ke Daik sayang
Sampai ke Daik hari pun petang
Mulutnya manis hati pun baik sayang
Sampailah mati (2X)
Dikenang orang
Dengar beduk berbunyi
Sayup bergema di subuh sunyi
Memanggil kepada muslimin
Segera berbakti kepada Illahi
Suara azan menyahut
Terdengar sayup memecah sunyi
Memohon restu dengan bakti
Kepada Illahi Tuhan Maha Suci
Chorus:
Terdengar suara takbir
Memuji nama Illahi
Rasa dalam kalbu
Tenteram dan aman selalu
Kini tiba masanya
Hati gembira di Hari Raya
Bertemu sanak dan saudara
Bermaaf-maafan dengan keikhlasan
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakan engkau sayang
Kuingin lekas kau pulang
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah daku sendiri
Ke medan bakti kuberjanji
Mungkin dikau kan jumpa lagi
Kuizinmu oh sayang
Untuk lepas engkau berjuang
Relakan aku oh kekasih
Membela nusa bangsa
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakah engkau sayang
Kuingin lekas kau datang
Ku tuliskan lagu ini
Ku persembahkan padamu
Walau pun tiada indah
Syair lagu yang ku gubah
Ku ingatkan kepadamu
Akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
Chorus:
Walau apa yang terjadi
Tabahkan hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda
Mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Serindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku
Cintaku hanya padamu
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Daun senduduk daunlah mengkudu
Asamlah pauh dipetik orang
Jangan diikut hati yang rindu
Orang yang jauh kasih tak kurang
Layanglah layang terbang melintang
Madu kelapa dalam tempayan
Lagi tak hilang bulan dan bintang
Dia tak lupa kasihkan tuan
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Dalam renunganku seorang
Di ambang sore nan lalu
Tiada bisiskan tenang
Temasya indahku bisu
Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu
Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra penghargaan
Entah apakah sebabnya
Tiada khabar berita
Sejuk senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
Bonda senyum riang
Menerima bahtera merdeka
Putra putri sayang
Putra putri sayang
Sedang berjuang
Fajar telah tiba
Nan menyinsing membawa harapan
Tanah Semenanjung
Tanah Semenanjung
Permata nilam
( korus )
Jiwa dan raga
Buktikanlah pada nusa bangsa
Supaya negara maju jaya
Aman merdeka
( 1 )
Duhai ibu pertiwi
Putra putri datang sujud bakti
Untuk menunaikan
Untuk menunaikan
Sumpah dan janji
( ulang 1 )
Dengar ku mengeluhkan rindu
Merayu setiapnya waktu, sayang
Padamu duhai kekasihku
Tapi sungguh malangnya nasibku
Hajatku kini telah terganggu
Kini -kaku- rasanya hidupku, sayang
Tinggallah ku menanggung rindu
( korus )
Tapi ku kan tetap bersama
Namun hatiku takkan bertukar
Walau laut jiwaku terkorban, sayang
Pada Tuhan -saja- kuserahkan
Namun ku takkan putus asa
Duhai kasih pujaan kekanda
Di dunia kita tak berjumpa, sayang
Ku menanti di ambang syurga
Bisikan keluhan hasrat hati
Diakhir jambangan kisah sedih
Katakan padanya aku pergi
Membawa derita sendiri
Rayuan suara hati hamba
Mengiring sesalan tak terhingga
Meratap menangis tiada guna
Yang lalu tak usah ditanya
Ku pergi dengan harapan
Cari teman seiring jalan
Ku nanti saat gemilang
Bila tercapai tujuan
Lembaran terakhir ku berikan
Tandanya berpisah dua insan
Tiada kandungan kata mesra
Hanya bingkisan kelana
Bila kukenang kurenung
Remuk rendam rasa tak tertanggung
Harapan bahagia nan menggunung
Terhampar hanyut terapung
Harapan untuk bersama
Mendirikan istana asmara
Berpadu kasih erat dan setia
Kiranya tak terlaksana
Harapanku kecewa
Dalam manis madu kata-kata
Dengan pujukan yang hanya dusta
Aku terpedaya
Alam sekeliling membisu
Tak sepatah kata nan merayu
Hanya kau menanggung derita pilu
Tak seorang pun yang tahu
Gelisah ( 3X )
Gelisah menanti dinda
Di ambang bahgia
Mungkinkah khabaran cinta
Akan menjelma
Rindu hati ku tiada terkira
Atau impian yang menggoda
( 1 )
Gelisah inikah dia
Getarannya jiwa
Bergema menyiksa dada
Aku derita
Mungkinkah kita dapat bersua
Menjalinkan kasih mesra
Dialam nyata
( ulang 1 )
Cincin intan bunga selasih
Mari dipakai di waktu petang
Kenapa tuan tak mahu berkasih
Adakah orang akan melarang
Kain sarung kain terendak
Memanglah manis kalau dipakai
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah di tepi pantai
Menjeling menjeling kubertentang
Mata kita sama memandang
Kucuba kucuba nak bertanya
Siapa diakah namanya
Menjeling menjeling kubertentang
Mata kita sama memandang
Bercakap bertanya dan bermesra
Jangan sampai datang rumah
Tuai padi musim dah tiba
Mari menuai di waktu pagi
Kalau begini malang menimpa
Biar kuturut kata hati
Bunga selasih permainan budak
Daun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun bertemu juga
Kereta kuda pedati lembu
Singgah mari di tepi kuala
Tuan sutera saya belacu
Mana 'kan boleh berganding sama
Burung jelatik sarang kedidi
Sarang tempua sarang berjuntai
Sungguhpun cantik sutera diuji
Belacu juga tahan dipakai
Bulan sabit
Yang jatuh dipelataran
Bintang redup
Tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah
Sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa
Chorus:
Ingin pulang membalut luka hatimu
Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibir mu
Tak terlintas dendam di bening mata indah mu
Aku yang merasa sangat berdosa pada mu
Masih pantaskah mendampingi mu
Reff :
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai disini
Mencengkam menghempas
Membelai wajah ayu
Itulah kenangan yang terakhir darimu
Kudekati dirimu kau diam
Tersungging senyuman di bibirmu
Itulah senyuman yang terakhir darimu
Seiring gemuruh angin
Meniup daun-daun
Alam yang jadi saksi
Kau serahkan jiwa raga
Angin tetap berhembus
Tak henti
Walaupun sampai akhir hayatku
Tapi tak lagi kau berada di sisiku
Oh... angin malam bawalah daku
Kepadanya... oh... oh...
Di musim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku
Menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah erti senyummu
Dengan mengusap titik airmata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan
Widuri
Bukalah pintu hati untukku
Widuri
Ku akan menyayangi
(Widuri oh widuri)
(Ku selalu menyayangi)
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma solli ala Muhammad
Ya rabbi solli alaihi wasallim ( 2x )
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya rasulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Kasihku Pada-Mu Syahdu
Munajat Hamba Padamu
Mengharap Kasih Sayang-Mu
Carilah Ilmu Mengenal Allah
Tanamkan Takut Neraka Allah
Semaikan Harap Syurga Allah
Carilah Keredhaan Allah
Rinduku Ya Rasullullah
Padamu Ya Habiballah
Engkaulah Buah Hatiku
Engkaulah Kekasih Allah
Alangkah Indah Peribadimu
Tidak Tergambar Mulia Akhlakmu
Engkaulah Rasul Pilihan Allah
Bawa Rahmat Seluruh Alam
My Heart Is Loving You
My Heart Is Juat For You
Knowing You... Allah
I Will Try Ti Get Close To You
Let Us Find The Way To Know Our God
Feel The Tortures Of Hell's Fire
Think Of Pleasures Of Paradise
Find The Way To Get Allah's Love
Hatiku Merayu Rindu
Kasihku Pada-Mu Syahdu
Bertemu Allah Yang Esa
Menjadi Idaman Kalbu
Kepada Manusia Yang Alpa Jua Buta
Lalu Terheretlah Aku Dilorong Gelisah
Luka Hati Yang Berdarah Kini Jadi Parah
Semalam Sudah Sampai Kepenghujungnya
Kisah Seribu Duka Ku Harap Sudah Berlalu
Tak Ingin Lagi Kuulangi Kembali
Gerak Dosa Yang Menhiris Hati
Tuhan Dosa Itu Menggunung
Tapi Rahmat-Mu Melangit Luas
Harga Selautan Syukurku
Hanyalah Setitis Nikmat-Mu Di Bumi
Tuhan Walau Taubat Sering Kumungkir
Namun Pengampunan-Mu Tak Pernah Bertepi
Bila Selangkah Kurapat Pada-Mu
Seribu Langkah Kau Rapat Padaku
Di dalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa, Maha Kuasa
Tanpamu iman bagaimanalah
Merasa diri hamba padaNya
Tanpamu iman bagaimanalah
Menjadi hamba Allah yang bertaqwa
Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai
Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah
Jika tidak kembali pada Allah
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
a a a.....
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(sihat sebelum sakit)
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara) Hidup sebelum mati
(sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua
(Ingat lima perkara) Kaya sebelum miskin
(sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
Disudahi Dengan Alhamdulillah
Begitulah Sehari Dalam Hidup Kita
Mudah Mudahan Dirahmati Allah
Mulakanlah Kerja Dengan Niat Yang Satu
Untuk Mendapat KeredhaanNya
Moga Segala Urusan DipermudahkanNya
Agar Sentiasa Dalam Kebaikan
Barulah Hati Kita Kan Terasa Tenang
Dan Bersyukur Dengan Apa Yang Ada
Buruk Dan Baik Itu Ketentuan Allah
Kitalah Jua Yang Memilihnya
Amal Yang Baik Akan Membawa Ke Syurga
Amalan Buruk Menempah Neraka
Hanyalah Iman, Amal Dan Juga Taqwa
Menjadi Bekal Dalam Hidup Kita ( 2X )
Ilmu Pelita Menerangi Kegelapan
Darilah Ilmu Datangnya Amalan
Dari Amalan Lahirlah Kasih Sayang
Saling Membantu Dan Bekerjasama
Rezeki Yang Ada Dihulurkanlah Derma
Terjalin Hidup Harmoni Bahagia ( 2X
Apa Yang Tiada Sering Dirisaukan
Nikmat Yang Dikecap Baru Kan Terasa Bila Hilang
Apa Yang Diburu Timbul Rasa Jemu
Bila Sudah Di Dalam Genggaman
Dunia Ibarat Air Laut
Diminum Hanya Menambah Haus
Nafsu Bagaikan Fatamorgana
Di Padang Pasir
Panas Yang Membahang Disangka Air
Dunia Dan Nafsu Bagai Bayang-bayang
Dilihat Ada Ditangkap Hilang
Tuhan.. Leraikanlah Dunia
Yang Mendiam Di Dalam Hatiku
Kerana Di Situ Tidak Ku Mampu
Mengumpul Dua Cinta
Hanya CintaMu Ku Harap Tumbuh
Dibajai Bangkai Dunia Yang Kubunuh
Brothers
Teman Sejati
Selama ini
Kumencri-cari
Teman yang sejati
Buat menemani
Perjuangan suci
Bersyukur kini
PadaMu Illahi
Teman yang dicari
Selama ini
Telah kutemui
Dengannya di sisi
Perjuangan ini
Senang diharungi
Bertambah murni
Kasih Illahi
KepadaMu Allah
Kupanjatkan doa
Agar berkekalan
Kasih sayang kita
Kepadamu teman
Ku pohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian
Telah kuungkapkan
Segala-galanya...
KepadaMu Allah
Kupohon restu
Agar kita kekal bersatu
Kepadamu teman
Teruskan perjuangan
Pengorbanan dan kesetiaan
Telah kuungkapkan
Segala-galanya
Itulah tandanya
Kejujuran kita
S. Effendi
Seroja
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...
Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja
( korus )
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...
Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja
( ulang korus )
Hijjaz
Hidupnya Insan
Hidupnya insan tiada yang abadi
Menunggu saat panggilan azali
Hilanglah nafas tak bergerak lagi
Tanah perkuburan kita bersemadi
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Mayat terbujur telah dikafan
Dibawa pergi sanak saudara
Di kubur tempat akhir pesanan
Tinggal di dalam gelap gelita
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Talqin dibaca ingatan diberi
Kepada semua yang hidup lagi
Jadikan tauladan kesedaran diri
Kubur yang sempit siksa sekali
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Hijjaz (Munif Ahmad / Fahrul Mohd Joui)
Sumaiyah (Hati Seorang Mujahidah)
Dalam diri selembut sutera
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama dirimu bak lentera
dibelengu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasadmu milik tuan
Tetapi hatimu milik Tuhan
Padang pasir menjadi saksi
ketabahan keluarga itu
Tika suami dan anak dibaring mengadap mentari
Disuruh memilih iman atau kekufuran
Samar jahiliah atau sinaran akidah
( korus )
Sabarlah keluarga Yasir
Bagimu syurga disana
Dan kau pun tega memilih syurga
Walau terpaksa mengorban nyawa
Lalu tombak yang tajam menikam
jasadmu yang tiada bermaya
Namun iman didadamu sedikit tidak berubah
Darahmu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut
menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah
Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik, sebaik manusia
Namamu tetap menjadi sejarah
Hijjaz
Tanpa Agama
Tanpa agama manusia binasa
Tanpa ilmu manusia buta
Tanpa iman manusia sengsara
Tanpa ukhuwah manusia terseksa
Ada agama datangnya pelita
Ada ilmu datangnya harta
Ada harta datangnya derma
Ada ukhuwah datangnya saudara
Agama Tuhan dapat membina
Pekerti tinggi budi mulia
Seluruh dunia negara dan bangsa
Aman sentosa damai bahagia
Agama Islam agama yang suci
Mari bersama kita hayati
Untuk mendapat keredhaan Ilahi
Mudah-mudahan kita diberkati
Tiada Tuhan kecuali Allah
Tuhan Yang Esa Lagi Pemurah
Nabi Muhammad utusan Allah
Hindarkan dari jalan yang salah
Hijjaz
Pelita Hidup
Hidup ini bagai lampu dinding
Yang dinyalakan di malam hari
Apabila minyak sudah kering
Ia kan pasti padam sendiri
Demikian juga hidup manusia
Selama hidup di dunia ini
Bila dah cukup umur usia
Putuslah hubungan di sana sini
Setelah kita tinggalkan dunia
Alam yang lain pula menanti
Apakah kita dapat kurnia
Itu melihat amal dan bakti
Di sana insan cemas dan bimbang
Tak dapat lagi buat alasan
Buruk dan baik akan ditimbang
Kedua-duanya dapat balasan
Jamal Abdillah
Kekasih Awal Dan Akhir
Malam menanti siang
Siang menanti malam
Bagai berkurun lamanya
Masa memisahkan kita
Hingga terlupa
Pada paras lupa
Malam mencari mimpi
Siang mencari erti
Tersingkap seribu makna
Terucap seribu kata
Terlepaslah... rahsia
( korus )
Sekian lama terpisah
Akhirnya bertemu
Mengenang dosa
Mengenang rindu
Dan ternyatalah
Cintaku yang satu...
oh oh...
Kau kekasih awal dan akhir
Kau kekasih zahir dan batin
Setelah ku sedari
Cintamu yang abadi
Takku harap takku peduli
Walau bulan jatuh kebumi
Dan hadir bidadari
Tak kumimpikan lagi
Kerana kau lebih mengerti
( ulang korus hingga akhir)
Kerana kau lebih mengerti
Jamal Abdillah
Mati Hidup Semula
Tak sudi memandang tidak mengapa
Kerana ku mengerti aku insan hina
Tapi dengar apaku katakan
Untuk pedoman di hari muka
Dulu hidupku rasakan mati
Mata terbuka tapi tak berhati
Kiniku rasa dihidupkan kembali
Walaupun peritnya setengah mati
( korus )
Baru kukenal bulan dan bintang
Betapa indah dunia dipandang
Baru kukenal ayah ibu adik abang
Kerana dulu fikiran melayang
Jalan nak ku lalu masih panjang
Akanku tempuh hari mendatang
Kepadaku berilah peransang
Agar kejayaan dapatku julang
Manusia sepertiku usah kau hina
Kelak menambah sakit didada
Selagi aku bernama manusia
Tak lepas dari salah dan dosa
Salahku lakukan meruntuhkan nama
Kerana perbuatan mengikut rasa
Namunku bersyukur pada yang Esa
Setelah matiku hidup semula
Jamal Abdillah
Senandung Semalam
Berirama senandung semalam
Ku teringat peristiwa silam
Di mana aku dan si dia
Cinta benar cinta
Kau mencurah apa yang dirasa
Ku dibuai oleh angin senja
Budimu yang seikhlas itu
Akulah kasihmu
Kini tinggal kenangan belaka
Di taburan bunga pusaramu
Aman bertemunya
Kenangan tinggallah kenangan
Dikau pergi telah ditakdirkan
Diriku termenung menjauh
Bersama senandung semalam
Jamal Abdillah (Tan Sri P. Ramlee / Jamil Sulong)
Tiada Kata Secantik Bahasa
Tiada kata secantik bahasa
Untuk ku puji adinda
Tiada gambar secantik lukisan
Nak ku tunjuk perasaan
Oh... dinda puspa gemala
Mengharum jiwa
Hmm...
Oh... dinda puspa gemala
Mustika kanda...
Walau musim berubah
Suasana bertukar
Tapi ikatan mesra
Sikit pun takkan longgar
Tiada kata secantik bahasa
Untuk ku puji adinda
Jeffry Din
Kenangan Ku
Kenanganku kepadamu
Di waktu engkau di sampingku
Senyummu manis yang kau berikan
Bikin hatiku jadi tertawan
Kepadaku engkau berjanji
Akan setia sehidup semati
Selagi hayat dikandung badan
Engkau seorang jadi pujaan
( korus )
Tapi apa hendak ku kata
Kenanganku hampa belaka
Tinggallah daku seorang diri
Merana hidupku setiap hari
Namun engkau tetap kupuja
Walaupun kini kau jauh di mata
Siang dan malam
Wajah terbayang
Janjimu itu tinggal kenangan
( ulang korus )
Jeffridin (Salamah Basiron)
Siti Haida
Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu
Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu
Siti Haida permata indah
Cekap berani puteri pujangga
Bina bangsa kandi negara
Teguh imannya bergaul mesra
Oh oh oh oh Siti Haida
Bijak sekali ilmu wanita
Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu
Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu
Kalau beristeri dua
Terasa dunia ini
Ana yang punya
Kepada isteri tua
Ana sayang padanya
Kepada isteri muda
I say i love you
Isteri tua merajuk
Balik kerumah isteri muda
Kalau dua-dua merajuk
Ana kahwin tiga
Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Tetapi jangan sampai
Hai pecah tembelang
Kian hilang
Kasih antara kita
Nampak tenang
Pada zahirnya
Tapi batin terseksa
Yang terguris tak nampak dimata
Yang terhiris terluka
Sesekali terbit air mata
Tahan sebak didada
Ke manakah.. nak dibawa
Resah kian melanda
Di manakah
Hendak ku khabar
Pilu di dalam dada
Bila kasih di hujungnya nyawa
Rasa ingin dimanja
Perasaan pun kian tersentuh
Bila rindu ini berlabuh
Apakah yang dikejar dalam hidupmu
Berkali ku kata padamu
Kita singgah di dunia yang sementara
Penuh tipu daya
Yang kekal disana
Biarlah..kita bersama
Usahlah
Hanyut terus terlena
Kerana dunia
Pada aku masih ada
Kasih belum terhakis
Sebenarnya.. sudah lama
Ku sungguh berkecil hati
Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Hatiku runsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu
Hatiku rungsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu
Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah mashyur
Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah masyur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur
Janji
oleh: Siti Nurhaliza
Mengapa kau lupakan (2x)
Janji yang kau berikan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan
Oh...oh... oh sungguh kau tak pandai menimbang rasa
Kerana janjimu diriku tersiksa (2x)
Sungguh kau tak fikirkan
Betapa ku derita
Mengapa kau lupakan (2x)
Janji yang kau berikan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan
Air Mata Syawal
oleh: Siti Nurhaliza
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Sayu... hati ini makin sayup
Rindu... terkenangkan desa permai
Wajah ayah bonda bermain di mata
Mengajak ku pulang ke desa
Di hari bahagia hari raya
Lama kutunggu
Bertemu di pagi mulia
Namun tidak kesampaian
Airmata jatuh berlinangan
Kuingin berulang manisnya bersama
Menyambut hari bahgia
Jarak memisahkan rindu pertemuan
Bilakah hasrat jadi nyata
Duhai ayah bonda ampunkan anakanda
Tak dapat beraya bersama
Jauh dari mata dekat dalam jiwa
Teguh kasihku tidak berubah
Wajah ayah bonda bermain di mata
Mengajak ku pulang ke desa
Di hari bahagia hari raya
Lama kutunggu
Bertemu di pagi mulia
Namun tidak kesampaian
Airmata jatuh berlinangan
Kuingin berulang manisnya bersama
Menyambut hari bahgia
Jarak memisahkan rindu pertemuan
Bilakah hasrat jadi nyata
Duhai ayah bonda ampunkan anakanda
Tak dapat beraya bersama
Jauh dari mata dekat dalam jiwa
Teguh kasihku tidak berubah
Aku Cinta Padamu
oleh: Siti Nurhaliza
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Andainya engkau ku miliki
Terdahulu sebelumnya
Andai ku curah rasa hati
Mungkin kini ku tenang di samping mu
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri
Bila cinta berbunga
Jadi airmata di jariku
Betapa ku cinta pada mu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkanlah ku di hati mu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu
Hiasilah hati
Dengan cinta suci
Selamanya
Gemerlapkan jiwa
Semikanlah cinta
Semoga kau dan aku
Akhirnya bersama
Akukan menunggu
Walaupun seribu tahun lagi
Andai ku curah rasa hati
Mungkin kini ku tenang di samping mu
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri
Bila cinta berbunga
Jadi airmata di jariku
Betapa ku cinta pada mu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkanlah ku di hati mu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu
Hiasilah hati
Dengan cinta suci
Selamanya
Gemerlapkan jiwa
Semikanlah cinta
Semoga kau dan aku
Akhirnya bersama
Akukan menunggu
Walaupun seribu tahun lagi
Di Batas Masa
oleh: Siti Nurhaliza
Setiba kita di batas masa
Nobat nafiri tiada bernada
Sehelai daun kering berayunan layu
Menanti saat di bawa bayu
Langit mendung hujan pun gerimis
Sayup terdengar sendu dan tangis
Bertitian bisikan kalimah nan suci
Berdoa mudahkan perjalanan
Terakhir ini
Berat mata memandang
Berat lagi tanggungan
Bebanan perasaan
Kendati pun sejarah
Dosa pahala pastikan di kira
Bagai terasa keresahan di jiwamu
Bagai terdengar suara meruntum kalbu
Tiada walau sesaga di bawa pergi
Tak berharga puja dan puji
Kala jantungmu bagai laut bergelombang
Lemah cengkaman jejarimu di genggaman
Betapa sukar untuk kita menerima
Tiba detik pasti terpisah
Di batas masa
Sehelai daun kering berayunan layu
Menanti saat di bawa bayu
Langit mendung hujan pun gerimis
Sayup terdengar sendu dan tangis
Bertitian bisikan kalimah nan suci
Berdoa mudahkan perjalanan
Terakhir ini
Berat mata memandang
Berat lagi tanggungan
Bebanan perasaan
Kendati pun sejarah
Dosa pahala pastikan di kira
Bagai terasa keresahan di jiwamu
Bagai terdengar suara meruntum kalbu
Tiada walau sesaga di bawa pergi
Tak berharga puja dan puji
Kala jantungmu bagai laut bergelombang
Lemah cengkaman jejarimu di genggaman
Betapa sukar untuk kita menerima
Tiba detik pasti terpisah
Di batas masa
Joget Kasih Tak Sudah
oleh: Siti Nurhaliza
Awan tergulung tuan di hari senja
Nampak berbalam biru warnanya
Tuan di gunung paya hamba di paya
Dalam jambangan temu ingin bersama
Nampak berbalam biru warnanya
Tuan di gunung paya hamba di paya
Dalam jambangan temu ingin bersama
Terbang serindik tuan dengan kedidi
Singgah di kayu di rumpun kayu
Kasih menitik tuan basah tak jadi
Walau bertahan rindu menanggung rindu
Hatiku yang resah
Ku bawa berdendang
Memujuk diri dijeling tidak
Sepantun berdendang
Dondanglah asmara
Cuma igauan dalam igauan
Berdendang hamba tuan bertepuk tuan
Senyum di bibir hati terluka
Kasih diberi orang dijeling orang
Terasa hiba tidak terkira
Sudilah tuan nyanyi bersama
Alunan lagu hai kasih tak sampai
Susunlah langkah layu di muka
Tanda di hati hai masih berdarah
Pantun berpantun tuan
Mak andam sayang
Berjual beli pantun Melayu
Walau dialun tuan
Gurindam sayang
Luka di hati orang tak tahu
Ku sulam kasih emas berbenang emas
Orang bertaruh baiknya rupa
Walaupun kasih balas tidak berbalas
Tidakku kesal itu jadinya
Singgah di kayu di rumpun kayu
Kasih menitik tuan basah tak jadi
Walau bertahan rindu menanggung rindu
Hatiku yang resah
Ku bawa berdendang
Memujuk diri dijeling tidak
Sepantun berdendang
Dondanglah asmara
Cuma igauan dalam igauan
Berdendang hamba tuan bertepuk tuan
Senyum di bibir hati terluka
Kasih diberi orang dijeling orang
Terasa hiba tidak terkira
Sudilah tuan nyanyi bersama
Alunan lagu hai kasih tak sampai
Susunlah langkah layu di muka
Tanda di hati hai masih berdarah
Pantun berpantun tuan
Mak andam sayang
Berjual beli pantun Melayu
Walau dialun tuan
Gurindam sayang
Luka di hati orang tak tahu
Ku sulam kasih emas berbenang emas
Orang bertaruh baiknya rupa
Walaupun kasih balas tidak berbalas
Tidakku kesal itu jadinya
Nirmala
Diciptakan seorang insan
Lembut hati bak redup pandangan
Pabila berkata
Seluruh alam menyaksikan kesyahduan
Bagai tersentuh rasa percaya
Tika terdengarkan
Aduhai...
( 1 )
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
( 2 )
Siapa menyapa bagai pelita
Arah yang menghilang tika gelita
(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatap
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta
(Angin pun mula bercerita
Semesta nyata terpedaya)
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap
Suara...
(Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa)
Nun dari sana
Telah turun berbicara
Sang kesuma bidadari syurgawi
( solo )
Sesungguhnya berkasihlah
Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Bahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketa
Rentaslah jalan terbuka
Tanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
( 3 )
Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat
Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
( ulang dari 3 )
Musalmah Manis
oleh: Siti Nurhaliza
Ahai... sayang Musalmah sayang
Sayang Musalmah nama diberi
Ahai... parasnya cantik sayang
Parasnya cantik bak bidadari
Manis bahasa baiknya budi sayang
Sentiasa teringat ( 2X )
Di dalam hati
Ahai... Musalmah manis sayang
Musalmah manis pergi ke Daik
Ahai... sampai ke Daik sayang
Sampai ke Daik hari pun petang
Mulutnya manis hati pun baik sayang
Sampailah mati (2X)
Dikenang orang
Suara Takbir
oleh: Siti Nurhaliza
Dengar beduk berbunyi
Sayup bergema di subuh sunyi
Memanggil kepada muslimin
Segera berbakti kepada Illahi
Suara azan menyahut
Terdengar sayup memecah sunyi
Memohon restu dengan bakti
Kepada Illahi Tuhan Maha Suci
Chorus:
Terdengar suara takbir
Memuji nama Illahi
Rasa dalam kalbu
Tenteram dan aman selalu
Kini tiba masanya
Hati gembira di Hari Raya
Bertemu sanak dan saudara
Bermaaf-maafan dengan keikhlasan
Tiga Malam
oleh: Siti Nurhaliza
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakan engkau sayang
Kuingin lekas kau pulang
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah daku sendiri
Ke medan bakti kuberjanji
Mungkin dikau kan jumpa lagi
Kuizinmu oh sayang
Untuk lepas engkau berjuang
Relakan aku oh kekasih
Membela nusa bangsa
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakah engkau sayang
Kuingin lekas kau datang
Gubahanku
oleh: Siti Nurhaliza
Ku tuliskan lagu ini
Ku persembahkan padamu
Walau pun tiada indah
Syair lagu yang ku gubah
Ku ingatkan kepadamu
Akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
Chorus:
Walau apa yang terjadi
Tabahkan hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda
Mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Serindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku
Cintaku hanya padamu
Joget Pahang
oleh: Siti Nurhaliza
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Dari Melaka ke negeri Pahang
Singgah di Johor beli berangan (2x)
Kami ucapkan selamatlah datang
Apa yang kurang dicaci jangan
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Pukullah gendang hai kulit kerbau
Dalam majlis tari menari (2x)
Sayalah ini bang hoi dagang merantau
Mengharap belas orang di sini (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Negeri Pahang aman sentosa
Kaya dengan tumbuh-tumbuhan (2x)
Niat di hati bang oii...
Nak buat jasa
Mudah-mudahan Tuhan kabulkan (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Dari Melaka ke negeri Pahang
Singgah di Johor beli berangan (2x)
Kami ucapkan selamatlah datang
Apa yang kurang dicaci jangan
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Pukullah gendang hai kulit kerbau
Dalam majlis tari menari (2x)
Sayalah ini bang hoi dagang merantau
Mengharap belas orang di sini (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Negeri Pahang aman sentosa
Kaya dengan tumbuh-tumbuhan (2x)
Niat di hati bang oii...
Nak buat jasa
Mudah-mudahan Tuhan kabulkan (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Cindai
oleh: Siti Nurhaliza
Cindailah mana tidak berkiasJalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Joget Berhibur
oleh: Siti Nurhaliza
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Daun senduduk daunlah mengkudu
Asamlah pauh dipetik orang
Jangan diikut hati yang rindu
Orang yang jauh kasih tak kurang
Layanglah layang terbang melintang
Madu kelapa dalam tempayan
Lagi tak hilang bulan dan bintang
Dia tak lupa kasihkan tuan
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Di Ambang Sore
oleh: Ahmad Jais
Dalam renunganku seorang
Di ambang sore nan lalu
Tiada bisiskan tenang
Temasya indahku bisu
Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu
Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra penghargaan
Entah apakah sebabnya
Tiada khabar berita
Sejuk senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
Bahtera Merdeka
oleh: Ahmad Jais
Bonda senyum riang
Menerima bahtera merdeka
Putra putri sayang
Putra putri sayang
Sedang berjuang
Fajar telah tiba
Nan menyinsing membawa harapan
Tanah Semenanjung
Tanah Semenanjung
Permata nilam
( korus )
Jiwa dan raga
Buktikanlah pada nusa bangsa
Supaya negara maju jaya
Aman merdeka
( 1 )
Duhai ibu pertiwi
Putra putri datang sujud bakti
Untuk menunaikan
Untuk menunaikan
Sumpah dan janji
( ulang 1 )
Selasihku Sayang (feat. Rafeah Buang)
oleh: Ahmad Jais
( L )
Kutanam selasih
Kutanamkan di hujung halaman
Mengenangkan kasih wahai sayang
Yang aku tinggalkan
( P )
Kutanam selasih
Kutanamkan di hujung halaman
Mengenangkan kasih wahai sayang
Yang aku tinggalkan
( P )
Kusiram selasih
Kusiramkan di hujung halaman
Mengenangkan kasih wahai sayang
Lambang percintaan
( L )
Hai kencana dewi kasih yang kurindu
Kukenang selalu
( P )
Sayang semoga tak kan layu
Cinta yang sejati kekal dan abadi
( L )
Hai cendana dewi kau tetap kukenang
Janganlah kau bimbang
( P )
Sayang kau tetap kan pulang
Di sisiku sayang membawa harapan
( ulang 1 berduet )
Kusiramkan di hujung halaman
Mengenangkan kasih wahai sayang
Lambang percintaan
( L )
Hai kencana dewi kasih yang kurindu
Kukenang selalu
( P )
Sayang semoga tak kan layu
Cinta yang sejati kekal dan abadi
( L )
Hai cendana dewi kau tetap kukenang
Janganlah kau bimbang
( P )
Sayang kau tetap kan pulang
Di sisiku sayang membawa harapan
( ulang 1 berduet )
Menanti Di Ambang Syurga
oleh: Ahmad Jais
Duhai kasih pujaan kekandaDengar ku mengeluhkan rindu
Merayu setiapnya waktu, sayang
Padamu duhai kekasihku
Tapi sungguh malangnya nasibku
Hajatku kini telah terganggu
Kini -kaku- rasanya hidupku, sayang
Tinggallah ku menanggung rindu
( korus )
Tapi ku kan tetap bersama
Namun hatiku takkan bertukar
Walau laut jiwaku terkorban, sayang
Pada Tuhan -saja- kuserahkan
Namun ku takkan putus asa
Duhai kasih pujaan kekanda
Di dunia kita tak berjumpa, sayang
Ku menanti di ambang syurga
Lembaran Terakhir
oleh: Ahmad Jais
Bisikan keluhan hasrat hati
Diakhir jambangan kisah sedih
Katakan padanya aku pergi
Membawa derita sendiri
Rayuan suara hati hamba
Mengiring sesalan tak terhingga
Meratap menangis tiada guna
Yang lalu tak usah ditanya
Ku pergi dengan harapan
Cari teman seiring jalan
Ku nanti saat gemilang
Bila tercapai tujuan
Lembaran terakhir ku berikan
Tandanya berpisah dua insan
Tiada kandungan kata mesra
Hanya bingkisan kelana
Harapan Kecewa
oleh: Ahmad Jais
Bila kukenang kurenung
Remuk rendam rasa tak tertanggung
Harapan bahagia nan menggunung
Terhampar hanyut terapung
Harapan untuk bersama
Mendirikan istana asmara
Berpadu kasih erat dan setia
Kiranya tak terlaksana
Harapanku kecewa
Dalam manis madu kata-kata
Dengan pujukan yang hanya dusta
Aku terpedaya
Alam sekeliling membisu
Tak sepatah kata nan merayu
Hanya kau menanggung derita pilu
Tak seorang pun yang tahu
Gelisah
oleh: Ahmad Jais
Gelisah ( 3X )
Gelisah menanti dinda
Di ambang bahgia
Mungkinkah khabaran cinta
Akan menjelma
Rindu hati ku tiada terkira
Atau impian yang menggoda
( 1 )
Gelisah inikah dia
Getarannya jiwa
Bergema menyiksa dada
Aku derita
Mungkinkah kita dapat bersua
Menjalinkan kasih mesra
Dialam nyata
( ulang 1 )
Pandang Pandang Jeling Jeling
Cincin intan bunga selasih
Mari dipakai di waktu petang
Kenapa tuan tak mahu berkasih
Adakah orang akan melarang
Kain sarung kain terendak
Memanglah manis kalau dipakai
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah di tepi pantai
Menjeling menjeling kubertentang
Mata kita sama memandang
Kucuba kucuba nak bertanya
Siapa diakah namanya
Menjeling menjeling kubertentang
Mata kita sama memandang
Bercakap bertanya dan bermesra
Jangan sampai datang rumah
Tuai padi musim dah tiba
Mari menuai di waktu pagi
Kalau begini malang menimpa
Biar kuturut kata hati
Bunga selasih permainan budak
Daun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun bertemu juga
Kereta kuda pedati lembu
Singgah mari di tepi kuala
Tuan sutera saya belacu
Mana 'kan boleh berganding sama
Burung jelatik sarang kedidi
Sarang tempua sarang berjuntai
Sungguhpun cantik sutera diuji
Belacu juga tahan dipakai
Bila Bulan Bicara
oleh: Broery Marantika
Bulan sabit
Yang jatuh dipelataran
Bintang redup
Tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah
Sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa
Chorus:
Ingin pulang membalut luka hatimu
Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibir mu
Tak terlintas dendam di bening mata indah mu
Aku yang merasa sangat berdosa pada mu
Masih pantaskah mendampingi mu
Reff :
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai disini
Angin Malam
oleh: Broery Marantika
Berhembus angin malamMencengkam menghempas
Membelai wajah ayu
Itulah kenangan yang terakhir darimu
Kudekati dirimu kau diam
Tersungging senyuman di bibirmu
Itulah senyuman yang terakhir darimu
Seiring gemuruh angin
Meniup daun-daun
Alam yang jadi saksi
Kau serahkan jiwa raga
Angin tetap berhembus
Tak henti
Walaupun sampai akhir hayatku
Tapi tak lagi kau berada di sisiku
Oh... angin malam bawalah daku
Kepadanya... oh... oh...
Widuri
oleh: Broery Marantika
Di suatu senjaDi musim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku
Menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah erti senyummu
Dengan mengusap titik airmata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan
Widuri
Bukalah pintu hati untukku
Widuri
Ku akan menyayangi
(Widuri oh widuri)
(Ku selalu menyayangi)
Ya Rasulullah
oleh: Raihan
Alangkah indahnya hidup iniAndai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma solli ala Muhammad
Ya rabbi solli alaihi wasallim ( 2x )
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya rasulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Sesungguhnya
oleh: Raihan
Sebenarnya hati ini cinta kepada Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada Mu
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa rindu belum berbunga
Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takkan ber bunga
Kucuba menghulurkan
Sebuah hadiah kepada Mu
Tapi mungkin kerana isinya
Tidak sempurna tiada seri
Kucuba menyiramnya
Agar tumbuh dan berbunga
Tapi mungkin kerana airnya
Tidak sesegar telaga kauthar
Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takakan berbunga
Jika tidak mengharap rahmat Mu
Jika tidak menagih simpati
Pada Mu ya Allah
Tuhan hadiahkanlah kasih Mu kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepada Mu
Moga kutahu
Syukurku hanyalah milik Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada Mu
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa rindu belum berbunga
Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takkan ber bunga
Kucuba menghulurkan
Sebuah hadiah kepada Mu
Tapi mungkin kerana isinya
Tidak sempurna tiada seri
Kucuba menyiramnya
Agar tumbuh dan berbunga
Tapi mungkin kerana airnya
Tidak sesegar telaga kauthar
Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takakan berbunga
Jika tidak mengharap rahmat Mu
Jika tidak menagih simpati
Pada Mu ya Allah
Tuhan hadiahkanlah kasih Mu kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepada Mu
Moga kutahu
Syukurku hanyalah milik Mu
Rayuan Rindu
oleh: Raihan
Hatiku Merayu RinduKasihku Pada-Mu Syahdu
Munajat Hamba Padamu
Mengharap Kasih Sayang-Mu
Carilah Ilmu Mengenal Allah
Tanamkan Takut Neraka Allah
Semaikan Harap Syurga Allah
Carilah Keredhaan Allah
Rinduku Ya Rasullullah
Padamu Ya Habiballah
Engkaulah Buah Hatiku
Engkaulah Kekasih Allah
Alangkah Indah Peribadimu
Tidak Tergambar Mulia Akhlakmu
Engkaulah Rasul Pilihan Allah
Bawa Rahmat Seluruh Alam
My Heart Is Loving You
My Heart Is Juat For You
Knowing You... Allah
I Will Try Ti Get Close To You
Let Us Find The Way To Know Our God
Feel The Tortures Of Hell's Fire
Think Of Pleasures Of Paradise
Find The Way To Get Allah's Love
Hatiku Merayu Rindu
Kasihku Pada-Mu Syahdu
Bertemu Allah Yang Esa
Menjadi Idaman Kalbu
Mengemis Kasih
oleh: Raihan
Tuhan Dulu Pernah Aku Menagih SimpatiKepada Manusia Yang Alpa Jua Buta
Lalu Terheretlah Aku Dilorong Gelisah
Luka Hati Yang Berdarah Kini Jadi Parah
Semalam Sudah Sampai Kepenghujungnya
Kisah Seribu Duka Ku Harap Sudah Berlalu
Tak Ingin Lagi Kuulangi Kembali
Gerak Dosa Yang Menhiris Hati
Tuhan Dosa Itu Menggunung
Tapi Rahmat-Mu Melangit Luas
Harga Selautan Syukurku
Hanyalah Setitis Nikmat-Mu Di Bumi
Tuhan Walau Taubat Sering Kumungkir
Namun Pengampunan-Mu Tak Pernah Bertepi
Bila Selangkah Kurapat Pada-Mu
Seribu Langkah Kau Rapat Padaku
Iman Mutiara
oleh: Raihan
Iman adalah mutiaraDi dalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa, Maha Kuasa
Tanpamu iman bagaimanalah
Merasa diri hamba padaNya
Tanpamu iman bagaimanalah
Menjadi hamba Allah yang bertaqwa
Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai
Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah
Jika tidak kembali pada Allah
Demi Masa
oleh: Raihan
Demi masa sesungguhnya manusia kerugianMelainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
a a a.....
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(sihat sebelum sakit)
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara) Hidup sebelum mati
(sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua
(Ingat lima perkara) Kaya sebelum miskin
(sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
Bismillah
oleh: Raihan
Dimulakan Dengan BismillahDisudahi Dengan Alhamdulillah
Begitulah Sehari Dalam Hidup Kita
Mudah Mudahan Dirahmati Allah
Mulakanlah Kerja Dengan Niat Yang Satu
Untuk Mendapat KeredhaanNya
Moga Segala Urusan DipermudahkanNya
Agar Sentiasa Dalam Kebaikan
Barulah Hati Kita Kan Terasa Tenang
Dan Bersyukur Dengan Apa Yang Ada
Buruk Dan Baik Itu Ketentuan Allah
Kitalah Jua Yang Memilihnya
Amal Yang Baik Akan Membawa Ke Syurga
Amalan Buruk Menempah Neraka
Hanyalah Iman, Amal Dan Juga Taqwa
Menjadi Bekal Dalam Hidup Kita ( 2X )
Ilmu Pelita Menerangi Kegelapan
Darilah Ilmu Datangnya Amalan
Dari Amalan Lahirlah Kasih Sayang
Saling Membantu Dan Bekerjasama
Rezeki Yang Ada Dihulurkanlah Derma
Terjalin Hidup Harmoni Bahagia ( 2X
Antara Dua Cinta
oleh: Raihan
Apa Yang Ada Jarang DisyukuriApa Yang Tiada Sering Dirisaukan
Nikmat Yang Dikecap Baru Kan Terasa Bila Hilang
Apa Yang Diburu Timbul Rasa Jemu
Bila Sudah Di Dalam Genggaman
Dunia Ibarat Air Laut
Diminum Hanya Menambah Haus
Nafsu Bagaikan Fatamorgana
Di Padang Pasir
Panas Yang Membahang Disangka Air
Dunia Dan Nafsu Bagai Bayang-bayang
Dilihat Ada Ditangkap Hilang
Tuhan.. Leraikanlah Dunia
Yang Mendiam Di Dalam Hatiku
Kerana Di Situ Tidak Ku Mampu
Mengumpul Dua Cinta
Hanya CintaMu Ku Harap Tumbuh
Dibajai Bangkai Dunia Yang Kubunuh
Brothers
Teman Sejati
Selama ini
Kumencri-cari
Teman yang sejati
Buat menemani
Perjuangan suci
Bersyukur kini
PadaMu Illahi
Teman yang dicari
Selama ini
Telah kutemui
Dengannya di sisi
Perjuangan ini
Senang diharungi
Bertambah murni
Kasih Illahi
KepadaMu Allah
Kupanjatkan doa
Agar berkekalan
Kasih sayang kita
Kepadamu teman
Ku pohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian
Telah kuungkapkan
Segala-galanya...
KepadaMu Allah
Kupohon restu
Agar kita kekal bersatu
Kepadamu teman
Teruskan perjuangan
Pengorbanan dan kesetiaan
Telah kuungkapkan
Segala-galanya
Itulah tandanya
Kejujuran kita
S. Effendi
Seroja
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...
Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja
( korus )
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...
Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja
( ulang korus )
Hijjaz
Hidupnya Insan
Hidupnya insan tiada yang abadi
Menunggu saat panggilan azali
Hilanglah nafas tak bergerak lagi
Tanah perkuburan kita bersemadi
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Mayat terbujur telah dikafan
Dibawa pergi sanak saudara
Di kubur tempat akhir pesanan
Tinggal di dalam gelap gelita
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Talqin dibaca ingatan diberi
Kepada semua yang hidup lagi
Jadikan tauladan kesedaran diri
Kubur yang sempit siksa sekali
Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)
Hijjaz (Munif Ahmad / Fahrul Mohd Joui)
Sumaiyah (Hati Seorang Mujahidah)
Dalam diri selembut sutera
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama dirimu bak lentera
dibelengu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasadmu milik tuan
Tetapi hatimu milik Tuhan
Padang pasir menjadi saksi
ketabahan keluarga itu
Tika suami dan anak dibaring mengadap mentari
Disuruh memilih iman atau kekufuran
Samar jahiliah atau sinaran akidah
( korus )
Sabarlah keluarga Yasir
Bagimu syurga disana
Dan kau pun tega memilih syurga
Walau terpaksa mengorban nyawa
Lalu tombak yang tajam menikam
jasadmu yang tiada bermaya
Namun iman didadamu sedikit tidak berubah
Darahmu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut
menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah
Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik, sebaik manusia
Namamu tetap menjadi sejarah
Hijjaz
Tanpa Agama
Tanpa agama manusia binasa
Tanpa ilmu manusia buta
Tanpa iman manusia sengsara
Tanpa ukhuwah manusia terseksa
Ada agama datangnya pelita
Ada ilmu datangnya harta
Ada harta datangnya derma
Ada ukhuwah datangnya saudara
Agama Tuhan dapat membina
Pekerti tinggi budi mulia
Seluruh dunia negara dan bangsa
Aman sentosa damai bahagia
Agama Islam agama yang suci
Mari bersama kita hayati
Untuk mendapat keredhaan Ilahi
Mudah-mudahan kita diberkati
Tiada Tuhan kecuali Allah
Tuhan Yang Esa Lagi Pemurah
Nabi Muhammad utusan Allah
Hindarkan dari jalan yang salah
Hijjaz
Pelita Hidup
Hidup ini bagai lampu dinding
Yang dinyalakan di malam hari
Apabila minyak sudah kering
Ia kan pasti padam sendiri
Demikian juga hidup manusia
Selama hidup di dunia ini
Bila dah cukup umur usia
Putuslah hubungan di sana sini
Setelah kita tinggalkan dunia
Alam yang lain pula menanti
Apakah kita dapat kurnia
Itu melihat amal dan bakti
Di sana insan cemas dan bimbang
Tak dapat lagi buat alasan
Buruk dan baik akan ditimbang
Kedua-duanya dapat balasan
Jamal Abdillah
Kekasih Awal Dan Akhir
Malam menanti siang
Siang menanti malam
Bagai berkurun lamanya
Masa memisahkan kita
Hingga terlupa
Pada paras lupa
Malam mencari mimpi
Siang mencari erti
Tersingkap seribu makna
Terucap seribu kata
Terlepaslah... rahsia
( korus )
Sekian lama terpisah
Akhirnya bertemu
Mengenang dosa
Mengenang rindu
Dan ternyatalah
Cintaku yang satu...
oh oh...
Kau kekasih awal dan akhir
Kau kekasih zahir dan batin
Setelah ku sedari
Cintamu yang abadi
Takku harap takku peduli
Walau bulan jatuh kebumi
Dan hadir bidadari
Tak kumimpikan lagi
Kerana kau lebih mengerti
( ulang korus hingga akhir)
Kerana kau lebih mengerti
Jamal Abdillah
Mati Hidup Semula
Tak sudi memandang tidak mengapa
Kerana ku mengerti aku insan hina
Tapi dengar apaku katakan
Untuk pedoman di hari muka
Dulu hidupku rasakan mati
Mata terbuka tapi tak berhati
Kiniku rasa dihidupkan kembali
Walaupun peritnya setengah mati
( korus )
Baru kukenal bulan dan bintang
Betapa indah dunia dipandang
Baru kukenal ayah ibu adik abang
Kerana dulu fikiran melayang
Jalan nak ku lalu masih panjang
Akanku tempuh hari mendatang
Kepadaku berilah peransang
Agar kejayaan dapatku julang
Manusia sepertiku usah kau hina
Kelak menambah sakit didada
Selagi aku bernama manusia
Tak lepas dari salah dan dosa
Salahku lakukan meruntuhkan nama
Kerana perbuatan mengikut rasa
Namunku bersyukur pada yang Esa
Setelah matiku hidup semula
Jamal Abdillah
Senandung Semalam
Berirama senandung semalam
Ku teringat peristiwa silam
Di mana aku dan si dia
Cinta benar cinta
Kau mencurah apa yang dirasa
Ku dibuai oleh angin senja
Budimu yang seikhlas itu
Akulah kasihmu
Kini tinggal kenangan belaka
Di taburan bunga pusaramu
Aman bertemunya
Kenangan tinggallah kenangan
Dikau pergi telah ditakdirkan
Diriku termenung menjauh
Bersama senandung semalam
Jamal Abdillah (Tan Sri P. Ramlee / Jamil Sulong)
Tiada Kata Secantik Bahasa
Tiada kata secantik bahasa
Untuk ku puji adinda
Tiada gambar secantik lukisan
Nak ku tunjuk perasaan
Oh... dinda puspa gemala
Mengharum jiwa
Hmm...
Oh... dinda puspa gemala
Mustika kanda...
Walau musim berubah
Suasana bertukar
Tapi ikatan mesra
Sikit pun takkan longgar
Tiada kata secantik bahasa
Untuk ku puji adinda
Jeffry Din
Kenangan Ku
Kenanganku kepadamu
Di waktu engkau di sampingku
Senyummu manis yang kau berikan
Bikin hatiku jadi tertawan
Kepadaku engkau berjanji
Akan setia sehidup semati
Selagi hayat dikandung badan
Engkau seorang jadi pujaan
( korus )
Tapi apa hendak ku kata
Kenanganku hampa belaka
Tinggallah daku seorang diri
Merana hidupku setiap hari
Namun engkau tetap kupuja
Walaupun kini kau jauh di mata
Siang dan malam
Wajah terbayang
Janjimu itu tinggal kenangan
( ulang korus )
Jeffridin (Salamah Basiron)
Siti Haida
Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu
Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu
Siti Haida permata indah
Cekap berani puteri pujangga
Bina bangsa kandi negara
Teguh imannya bergaul mesra
Oh oh oh oh Siti Haida
Bijak sekali ilmu wanita
Siti Haida gadis ayu
Buat penghias selalu rindu
Dalam majlis sering bertemu
Budi bahasa menawan kalbu
Oh oh oh oh Siti Haida
Membuat jiwa terasa rindu
Madu Tiga - P Ramlee
Senangnya dalam hati
Kalau beristeri dua
Terasa dunia ini
Ana yang punya
Kepada isteri tua
Ana sayang padanya
Kepada isteri muda
I say i love you
Isteri tua merajuk
Balik kerumah isteri muda
Kalau dua-dua merajuk
Ana kahwin tiga
Mesti pandai pembohong
Mesti pandai temberang
Tetapi jangan sampai
Hai pecah tembelang
Kian - Mawi
Kian jauhKian hilang
Kasih antara kita
Nampak tenang
Pada zahirnya
Tapi batin terseksa
Yang terguris tak nampak dimata
Yang terhiris terluka
Sesekali terbit air mata
Tahan sebak didada
Ke manakah.. nak dibawa
Resah kian melanda
Di manakah
Hendak ku khabar
Pilu di dalam dada
Bila kasih di hujungnya nyawa
Rasa ingin dimanja
Perasaan pun kian tersentuh
Bila rindu ini berlabuh
Apakah yang dikejar dalam hidupmu
Berkali ku kata padamu
Kita singgah di dunia yang sementara
Penuh tipu daya
Yang kekal disana
Biarlah..kita bersama
Usahlah
Hanyut terus terlena
Kerana dunia
Pada aku masih ada
Kasih belum terhakis
Sebenarnya.. sudah lama
Ku sungguh berkecil hati
UNTAIAN KATA MOTIVASI
Jika kamu mendapat kesusahan,
ingatlah menyimpan kesabaran
Orang yang paling tidak bahagia ialah
mereka yang paling takut pada perubahan
Memohon doa kepada TUHAN adalah laksana samudera yang dapat
mencapai setiap sudut pantai keperluan hidup manusia.
Dengki itu memakan kebaikan, sebagaimana api membakar kayu. Sedangkan sedekah itu menghapus kesalahan, sebagaimana air memadamkan api. (Hadist Riwayat Ibnu Majah)
Kekuatan tidak datang dari kemampuan fizikal,
tetapi ia datang dari semangat yang tidak pernah mengalah.
Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja kita akan bertemu dengan kesempatan. Adapun kesempatan itu sendiri buta. Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa memberitahu.
Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak,
dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi
Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya. (Utsman bin ‘Affan/al Adab asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)
Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)
“Orang yang menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang yang menolak masuk surga.” (HR. Bukari)
Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)
Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat Anda berikan, bukan pada apa yang Anda peroleh (Mohandas Ghandi)
Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan tiga hari kemudian (Abdullah Ibnu Mubarak)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki (Mahatma Ghandi)
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan yang sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika ia marah (Nabi Muhammad Saw.)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali nampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan batu, tapi membalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
Pengalaman bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan atas apa yang terjadi pada Anda
Tuhan menganugerahi Anda wajah, tapi kita harus memberikannya ekspresi
Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati dalam sanubari sementara kita masih hidup
ingatlah menyimpan kesabaran
Orang yang paling tidak bahagia ialah
mereka yang paling takut pada perubahan
Memohon doa kepada TUHAN adalah laksana samudera yang dapat
mencapai setiap sudut pantai keperluan hidup manusia.
Dengki itu memakan kebaikan, sebagaimana api membakar kayu. Sedangkan sedekah itu menghapus kesalahan, sebagaimana air memadamkan api. (Hadist Riwayat Ibnu Majah)
Kekuatan tidak datang dari kemampuan fizikal,
tetapi ia datang dari semangat yang tidak pernah mengalah.
Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja kita akan bertemu dengan kesempatan. Adapun kesempatan itu sendiri buta. Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa memberitahu.
Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak,
dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi
Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya. (Utsman bin ‘Affan/al Adab asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)
Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)
“Orang yang menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang yang menolak masuk surga.” (HR. Bukari)
Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)
Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat Anda berikan, bukan pada apa yang Anda peroleh (Mohandas Ghandi)
Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan tiga hari kemudian (Abdullah Ibnu Mubarak)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki (Mahatma Ghandi)
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan yang sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika ia marah (Nabi Muhammad Saw.)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali nampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan batu, tapi membalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
Pengalaman bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan atas apa yang terjadi pada Anda
Tuhan menganugerahi Anda wajah, tapi kita harus memberikannya ekspresi
Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati dalam sanubari sementara kita masih hidup
Jumat, 25 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)