Minggu, 03 Maret 2013

DUKA DI JANUARY

Segala ketentuan hanyalah milik-Nya, sebagai hamba kita hanya dapat menerima dengan lapang dada. 26 January ialah hari dimana aku harus berjiwa besar untuk menerima ujian yang bagiku cukup berat untuk melaluinya. Bayangkan, aku yang seharusnya pulang ketanah air pada pertengahan february untuk menguruskan pernikahan adikku kiki utami terpaksa harus dibatalkan. Sabtu petang itu aku mengalami kecelakaan, motor yang aku naiki ditabrak mobil, sehingga aku dilarikan ke hospital Kuala Lumpur. Disebabkan kejadian tersebut aku mengalami patah kaki bagian bawah tepatnya disebelah kanan. Bukan itu saja kedua tanganku juga terdapat luka-luka yang cukup serius sehingga harus dibalut kain perban. Kaki yang patah pula disemen hingga kebagian diatas lutut.

Beberapa hari aku dirawat dihospital Kuala Lumpur, lalu akupun diperbolehkan pulang. Cukup berat bagiku menjalani hari demi hari dalam kondisi seperti ini. Maklumlah aku berada di negara orang. Mendengar keadaanku keluarga besar yang ada di Medan cukup terkejut, begitujuga dengan kedua orangtuaku serta adik-adikku mereka sagat sedih mendapat kabar yang menimpaku.

Aku sangat sayang pada keluarga, walaupun sebagai tulang punggung keluarga aku tak mau kejadian ini membuat mereka berduka berpanjangan. Dalam masa yang sama aku juga harus tetap berusaha sedaya upaya bagaimana dapat menjalani semua ini dengan sebaik-baiknya. Hanya pada allah saja aku serahkan segalanya sambil memohon kekuatan dalam melalui semua ini. Yaa Allah tolonglah hambamu ini....

Acara pernikahan kiki yang seharusnya dilaksanakan pada 3 march 2013 terpaksa pula diundurkan sehingga kondisiku sehat. Keluarga tidak setuju kalau acara tersebut dilaksanakan tanpa kehadiranku. Syukurnya adikku setuju dengan keputusan tersebut. Disini aku hanya dapat bertahan sambil mencari jalan bagaimana dapat sehat dan pulang ketanah air tercinta. Bukan itu saja, aku juga dihadapkan dengan masalah keuangan dan berbagai urusan yang berkaitan dengan pekerjaan. Selama keadaanku sakit tentu banyak biaya yang diperlukan. Urusan perniagaan yang kukendalikanpun banyak menghadapi benturan. Maka sedikit sebanyak ianya menyebabkan masalah gangguan pendapatan.

Cukup sedih rasanya, rencananya aku akan membiayai acara perkawinan adikku kiki. Maklumlah aku anak sulung sekaligus sebagai tulang punggung keluarga. Lagipula keempat adik-adiku semuanya perempuan, maka tentulah menjadi tanggung jawabku untuk membantu kedua orang tuaku dalam menguruskan mereka sampai kejenjang pernikahan. Lagi pula dalam urusan perkawinan  kiki tentang biaya yang akan di keluarkan ada hasil perniagaan yang kuharapkan. Namun allah mengujiku, aku kecelakaan.... akupun merasa sedih. Semoga ada hikmah dibalik kejadian ini... itulah harapan dari lubuk hatiku yang terdalam.